July 6, 2010
tags: Obat Tradisional, Patikan Kebo, Tanaman
by colbin
Tanaman Obat tradisional Patikan kebo dapat hidup selama setahun. Tanaman obat tradisional ini terdapat di berbagai negara seperti india, cina, malaysia, australia. Di indonesia banyak tanaman ditemukan dekat pantai, padang rumput atau ladang. Patikan kebo dapat tumbuh pada ketinggian 1 hingga 1.400 meter di atas permukaan laut.
Senyawa senyawa seperti triterpenoid, steroid, flavonoid, alkaloid, tanin (asam ellagat), hentriakontan, karbohidarat, dan asam amino dapat di jumpai di tanaman ini. Beberapa hasil penelitian tentang tanaman obat tradisional ini mengidikasi bahwa infus patikan kebo dapat menghambat pertumbuhan salmonella typhi. Artinya tanaman ini secara ilmiah di duga kuat dapat menyembuhkan penyakit thypus. Penggunaanya secara tradisional pun membuktikan bahwa patikan kebo dapat membantu penyembuhan penyakit thypus.
Senyawa senyawa seperti triterpenoid, steroid, flavonoid, alkaloid, tanin (asam ellagat), hentriakontan, karbohidarat, dan asam amino dapat di jumpai di tanaman ini. Beberapa hasil penelitian tentang tanaman obat tradisional ini mengidikasi bahwa infus patikan kebo dapat menghambat pertumbuhan salmonella typhi. Artinya tanaman ini secara ilmiah di duga kuat dapat menyembuhkan penyakit thypus. Penggunaanya secara tradisional pun membuktikan bahwa patikan kebo dapat membantu penyembuhan penyakit thypus.
Sebutan orang untuk tanaman obat tradisional ini bervariasi. Orang orang sekitar jakarta menyebutnya gendong anak. Orang sunda menyebutnya nanangkaan, penamaan ini barangkali karena patikan kebo bergetah putih menyerupai getah nangka. Demikian dengan orang sumatra, masyarakat di pulau ini menamainya daun biji kacang beberapa daerah menyebutnya kukon kukon, patikan jawa, orang jawa sendiri menamai tanaman obat tradisional ini patikan kebo. Di halmahera tanaman ini di sebut sosononga. Isu ma ibi (ternate), isu gibi (tidore), kak sekakan (madura).
Ciri Ciri Tanaman obat tradisional Patikan kebo
Tanaman obat tradisional Patikan kebo dapat berumur 1 tahu, kemudian mati. Tinggi tanaman ini bervariasi dari 6 cm hingga 60 cm. Batangnya beruas ruas, bulat silinder, berwarna hijau kecoklatan. Permukaan daun dan batang patikan berbulu halus. Daun tanaman ini kecil kecil dan menempel di buku buku batangnya. Daun tanaman ini adalah daun tunggal dengan duduk daun sling berseberangan satu daun dengan daun lainnya. Panjang daun berkisar antara 0.5-5 cm. Warna daunya hijau bercak ungu. Sebagai mana daunnya , batang patikan kebo juga muncul di ketiak daun. Ukurannya kecil kecil dan jumlahnya banyak. Jadi, bunga tanaman obat tradisional patikan kebo tergolong bunga majemuk, jika kita perhatikan secara cermat tampak bahwa bunga betina di kelilingi oleh beberapa bunga jantan. Warna bunganya juga hijau keungu unguan.
Patikan kebo sebagai obat tradisional dikenal sebagai obat dalam maupun obat luar. Khasiat tanaman obat tradisional ini sangat beragam, antaranya sebagai obat bisul, koreng, ataupun kurap. Untuk pengobatan penyakit penyakit luar tersebut, caranya dengan mengoleskan tumbuhan halus tanaman ini. Getah tanaman ini kerap digunakan untuk mengobati radang selaput mata, koreng, kornea, dan penyakit mata lainnya. Getah patikan kebo juga dapat di oleskan dalam penyembuhan kurap, luka setelah khitanan, dan luka digigit ular. Infus patikan kebo juga di anjurkan untuk mengobati penyakit maag, radang selaput lendir usus menahun, dan radang rektum. Tanaman obat tradisional ini juga dapat digunakan untuk sakit kepala akibat sengatan matahari. Jika mau melancarkan ASI dapat menggunakan tanaman obat tradisional ini.
Sifat tanaman
Tanaman obat tradisional Patikan kebo bersifat sedatif (penenang), menghentikan pendarahan (hemostatik), peluruh air seni (deuretik), dan peluruh dahak (ekspektoran). Orang kerap menggunakan tanaman ini sebagai narkotika ringan atau sebagai obat tidur. Tanaman ini juga bersifat melemaskan otot, menanggulangi bronkhitis dan asma. Tanaman yang di sebut manangkaan di daerah sunda ini juga berefek anti bakteri, anti disentri, dan antispasmodik. Ekstraknya juga berefek analgesik sentral atau menyerupai efek morfin. Patikan kebo juga juga berefek menurunkan panas (antipiretik), mengempiskan radang (antiinflamasi). Ekstrak tanaman ini juga berefek abortivum (menyebabkan keguguran) pada tikus.
Sifat tanaman
Tanaman obat tradisional Patikan kebo bersifat sedatif (penenang), menghentikan pendarahan (hemostatik), peluruh air seni (deuretik), dan peluruh dahak (ekspektoran). Orang kerap menggunakan tanaman ini sebagai narkotika ringan atau sebagai obat tidur. Tanaman ini juga bersifat melemaskan otot, menanggulangi bronkhitis dan asma. Tanaman yang di sebut manangkaan di daerah sunda ini juga berefek anti bakteri, anti disentri, dan antispasmodik. Ekstraknya juga berefek analgesik sentral atau menyerupai efek morfin. Patikan kebo juga juga berefek menurunkan panas (antipiretik), mengempiskan radang (antiinflamasi). Ekstrak tanaman ini juga berefek abortivum (menyebabkan keguguran) pada tikus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar